40 Hari Sholat Tidak Diterima Karena Datang Ke Dukun

Penulis: Badrul Tama
Penyunting: Baskoro Tri Atmojo (0811272243)

Owner klinik YASYFIK

QUR’ANIC HEALING SEMARANG

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulullah –Shallallahu ‘Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.
*Praktek perdukunan sangat dicela dalam Islam. Ulama sepakat akan keharamannya. Ia termasuk bagian dari dosa-dosa yang paling besar. Pelakunya dihukumi murtad dari dien yang hanief ini. Sebabnya, karena ia telah memberikan persembahan dan peribadatan kepada jin.*
Begitu juga mendatangi dukun dan menggunakan jasa perdukunannya adalah haram. *Pelakunya terbagi menjadi dua:*
✅ Pertama, mendatanginya karena percaya kepadanya dan membenarkan apa yang disampaikannya, maka ia telah kufur kepada Al-Qur’an. Hal ini berdasarkan sabda NabiShallallahu ‘Alaihi Wasallam,
 مَنْ أَتَى كَاهِنًا، أَوْ عَرَّافًا، فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ، فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ
“Siapa yang mendatangi dukun atau tukang ramal, lalu ia membenarkan apa yang dikatakannya, maka sungguh ia telah kufur kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad.” (HR. Ahmad dan Ashabus Sunan. Hadits ini dishahihkan Syikah al-Albani dalam Shahih al-Targhib wa al-Tarhib, no. 3047 dan al-Irwa’)
Maksudnya: orang yang datang dan bertanya kepada dukun disetai keyakinan akan kebenaran si dukun bahwa dia mengetahui perkara ghaib maka ia telah kafir; karena ia telah menyalahi dan mendustakan firman Allah Ta’ala,
قُلْ لَا يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ
“Katakanlah: “Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali Allah”.” (QS. Al-naml: 65)
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin berkata, “Maka siapa membenarkan dukun dalam ilmu ghaib (perkara ghaib yang disampaikannya) padahal dia tahu bahwa tidak ada yang mengetahui perkara ghaib kecuali Allah, maka ia kafir kufur akbar yang mengeluarkan dari agama (Islam). Jika ia jahil dan tidak meyakini bahwa dalam Al-Qur’an ada kedustaan maka kufurnya adalah kufur di bawah kekafiran (tidak menjadi kafir).” (Al-Qaul Mufid: 1/335)
✅ Kedua, orang yang datang untuk dan menanyakan sesuatu kepadanya –tanpa meyakini atau membenarkannya-, maka shalatnya selama 40 hari tidak akan diterima. Hal ini didasarkan kepada sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam,
مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَىْءٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاَةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً
“Siapa yang mendatangi tukang ramal (dukun) dan bertanya kepadanya tentang sesuatu, maka tidak diterima shalatnya selama empat puluh malam.” (HR. Muslim)
Perlu dicatat bahwa mendatangi di sini bukan karena untuk mengujinya –apakah ia benar atau dusta- atau untuk menunjukkankelemahan dan kedustaannya. Jika datangnya ke dukun karena ini maka tidak termasuk yang diharamkan dan tidak terkena ancaman dalam hadits.
Status Shalatnya?
Makna tidak diterima shalat orang yang pergi ke dukun adalah ia tidak mendapat pahala dari shalatnya walaupun telah gugur kewajiban shalat tersebut dari dirinya. Ia tidak harus mengulangi shalatnya. Kedudukannya seperti orang yang shalat di atas tanah hasil nilep atau memakai baju dari yang haram; walau sah shalatnya dan tak perlu ulangi lagi shalatnya, namun ia tidak mendapat pahala dari shalatnya tersebut.
Imam Nawawi rahimahullah mengatakan dalam Syarah Muslim terhadap hadits ini, “Sesungguhnya para ulama sepakat bahwa orang yang mendatangi peramal tidak harus mengulangi shalat-shalatnya selama empat puluh malam. . .”
📝 *Kesimpulan* : Bahwa shalat orang yang mendatangi dukun atau tukang ramal –tanpa membenarkan dan meyakini perkataannya- adalah sah. Kewajibannya telah gugur. Hanya saja, shalatnya tersebut tidak diterima dan tidak diberi pahala. Wallahu a’lam. 
📌 *Referensi* : m.voa-islam.com

Dicintai Jin (Gangguan Jin Mahabbah)

Penulis: Muhammad Nadhif Khalyani

Penyunting: Baskoro Tri Atmojo (0811272243)

Owner klinik YASYFIK

QUR’ANIC HEALING SEMARANG

Mungkin Bukan Itu, tapi …
Salah satu vonis ‘menakutkan’ yang biasa disampaikn peruqyah adalah, pasien sdg dicintai oleh jin.
Vonis ini kadang membuat kita semakin ketakutan dan buntu jalannya. 
Kadang kesimpulan diambil dari data fisik spt bercak kebiruan dipaha, berat di paha kiri, mimpi lawan jenis hingga berhubungan badan dlm mimpi, hilangnya hasrat pada pasangan dll.
Pemberian Label dicintai jin bukan lah hal ringan bagi pasien, karena tentu tidak terbayang bagaimana hal itu terjadi. dan bagaimana jalan keluarnya. 
Ada hal penting yg perlu dikaji dalam cara memberikan vonis ini, apakah vonis dan terapinya akan membawa pada kebaikan bagi pasien?
Kebaikan diujungnya adalah target dalam terapi ruqyah, tidak semata mata kesembuhan dari gangguan.
Kebaikan apa yang bisa kita lakukan dalam ujian ini?
Amal Sholih apa yang bisa dilahirkan dalam musibah ini?
Musibah akan berakhir dengan kesembuhan ataukah berakhir dengan amal sholih yang istoqomah?
Agar sakit dan gangguan berakhir dengan kebaikan, ada baiknya kita ubah cara menyimpulkan gangguannya.
Misalnya dalam kasus dicintai jin…
pak saya setiap hari mimpi bertemu laki laki dan melakukan hubgn badan, apakah saya disukai jin?
Mungkin bukan itu…
Apakah ibu telah memaafkan suami, apakah ibu masih suka berandai andai jika memiliki suami jauh lebih baik.
pak sy mimpi ada laki2 yg mendatangi sy.
bukan itu, tapi…
apakah ibu telah berlapang dada mencintai suami?
Pak sy selalu gagal melayani suami.
mungkin bukan itu…
apakah ibu masih kecewa pd beliau?
pak, sy selalu konflik dg suami.
mungkin bukan itu, tapi…
apakah ibu sdh bersyukur pada suami,
apakah ibu masih sering membandingkan suami dengan mantan pacar ibu diwaktu muda dulu?
pak kenapa saya mudah sekali jatuh hati padahal sy sudah bersuami?
mungkin bukan itu, tapi…
Apakah ibu pernah kecewa pada ayah, atau cinta pada suami belum pernah muncul lalu berandai andai, punya suami yang ideal?
pak saya susah mendapatkn jodoh dan selalu gagal, katanya saya disukai jin?
mungkin bukan itu, tp…
apakah mba biasa berfantasi?
apakah mba pernah dendam pada ayah?
apakah mba selalu ingin bhw calon mba Harus spt ayah mba? dan seterusnya
Dengan cara pandang seperti ini maka kita akan tahu apa yang harus kita benahi dalam hidup ini.
ada keburukan tersembunyi yang pernah kita lakukan dan perlu dibenahi.
قُلْ اِنْ تُخْفُوْا مَا فِيْ صُدُوْرِكُمْ اَوْ تُبْدُوْهُ يَعْلَمْهُ اللّٰهُ  ؕ  وَيَعْلَمُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ  ؕ  وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Katakanlah, “Jika kamu sembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kamu nyatakan, Allah pasti mengetahuinya.”Dia mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. [QS. Ali ‘Imran: Ayat 29]
Cara terapinya sederhana :
Kejujuran tanpa alibi,
mohon ampun pada Alloh,
lapangkan hati dan bersyukur pada suami/istri/ayah/ibu.
Ya Rabb sebagaimana Engkau Kumpulkan kami bersama keluarga kami didunia ini dalam rahmatMU.
Kumpulkanlah kami di akhirat nanti dalam naungan RahmatMU.
Ya Rabb Rahmatilah kami, perbaikilah urusan kami, dan jadikanlah hari terbaik kami adalah hari dimana kami bertemu denganMU. Aamiin
فَاِذَا نُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَلَاۤ اَنْسَابَ بَيْنَهُمْ يَوْمَئِذٍ وَّلَا يَتَسَآءَلُوْنَ

Apabila sangkakala ditiup, maka tidak ada lagi pertalian keluarga di antara mereka pada hari itu (hari Kiamat), dan tidak (pula) mereka saling bertanya.

[QS. Al-Mu’minun: Ayat 101]
Baarakallohu fiikum
M. Nadhif Khalyani

——- RLC——-

Gejala Sihir Perceraian

Penulis: Kusnadi
Penyunting: Baskoro Tri Atmojo (0811272243)

Owner klinik YASYFIK

QUR’ANIC HEALING SEMARANG

Dalam kitab mausu’ah Syar’iyyah  fi llmir ruqo di sebutkan tujuh gejala sihir Tafriq.
 Jika salah satu gejala itu ada pada siapa pun, maka segera lakukan ruqyah syariyyah untuk menghilangkan gangguan sihir sebelum syetan berhasil memisahkan keluarga kita atau mencabut kebahagiaannya pelan tapi pasti,Tujuh gejala itu  sebagai berikut;
1.✅Perubahan keadaan dengan tiba tiba, dari cinta dan sayang menjadi benci dan marah.
2.✅Membesarnya pertikaian pertikaian masyarakat karena sebab yg sangat sepele.
3.✅Tidak mampu melebur secara sosial dan perasaan bersama orang lain.
4✅.Kebencian terhadap semua perkataan dan perbuatan yang berasal dari lawannya.
5.✅Buruk sangka dan curiga yang terlalu terhadap lawannya
6.✅Melihat lawannya dalam bentuk yang buruk.
7.✅Kebencian terhadap tempat tempat keberadaan lawan.
Ketujuh gejala tersebut telah menjangkiti banyak rumah tangga muslim. Korban pun telah berjatuhan percereian dan keretakan dalam berumah tangga muslim tidak terelakkan.
: Surah Al-Baqarah 102:

وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَىٰ مُلْكِ سُلَيْمَانَ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَٰكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ وَمَا هُم بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنفَعُهُمْ وَلَقَدْ عَلِمُوا لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ أَنفُسَهُمْ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
*-Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: “Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir”. Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui*-
sumber :fb kusnadi

Adab Peruqyah

Penulis: Syaikh Ibnu Jibrin.

Penyunting: Baskoro Tri Atmojo (0811272243)

Owner klinik YASYFIK

QUR’ANIC HEALING SEMARANG

Pertanyaan: Sifat-sifat dan adab-adab bagaimanakah yang seharusnya dilakukan oleh orang yang meruqyah?
Jawaban:

Bacaan ruqyah tidak akan berguna terhadap orang yang sakit kecuali dengan beberapa syarat:
Syarat pertama:
Pantasnya orang yang meruqyah adalah seorang yang baik, shalih, konsisten (istiqamah), memelihara shalat, ibadah, dzikir-dzikir, bacaan, amal-amal shalih, banyak melakukan kebaikan, jauh dari perbuatan maksiat, bid’ah, kemungkaran-kemungkaran, dosa-dosa besar dan kecil, berusaha selalu makan yang halal, khawatir dari harta yang haram, atau syubhat, karena sabda Nabi صلی الله عليه وسلم,
أَطِبْ مَطْعَمَكَ تَكُنْ مُسْتَجَابَ الدَّعْوَةِ 
“Perbaikilah makananmu, niscaya kamu menjadi orang yang doanya terkabul.” (HR. Ath-Thabrani di dalam al-Ausaath sebagaimana di dalam Majma’ al-Bahrain (5026)).
وَذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيْلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلىَ السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِّيَ بِالْحَرَامِ فَأَنىَّ يُسْتَجَابُ لَهُ”
Beliau menyebutkan seseorang yang melakukan perjalanan jauh, (rambut) kusut, berdebu, mengulurkan tangannya ke langit seraya (berkata): wahai Rabbku, wahai Rabbku, sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, diberi makanan dengan yang haram, maka bagaimana bisa dikabulkan karena hal itu.” (HR. Muslim, kitab az-Zakah (1015)).
Makanan yang halal termasuk di antara penyebab dikabulkan doa. Di antaranya lagi adalah tidak menentukan upah atas orang yang sakit, menjauhkan diri dari mengambil upah yang lebih dari kebutuhannya. Maka semua itu lebih mendukung kemanjuran ruqyahnya.
Syarat kedua:
Mengenal ruqyah-ruqyah yang dibolehkan berupa ayat-ayat al-Qur’an seperti al-Fatihah, al-Mu’awwidzatain, surah al-Ikhlash, akhir surah at-Baqarah, permulaan surah Ali Imran dan akhirnya, ayat Kursi, akhir surah at-Taubah, permulaan surah Yunus, permulaan surah an-Nahl, akhir surah al-Isra’, permulaan surah Thaha, akhir surah al-Mu’minun, permulaan surah ash-Shaffat, permulaan surah Ghafir, akhir surah al-Jatsiyah, akhir surah al-Hasyr
Dan di antara doa-doa al-Qur’an yang disebutkan terdapat dalam al-Kalim ath-Thayyib dan seumpamanya, disertai meludah sedikit setelah membaca, dan mengulangi ayat tersebut sebagai tiga kali umpamanya, atau lebih banyak lagi.
Syarat ketiga:
orang yang sakit adalah orang yang beriman, shalih, baik, takwa, konsisten (istiqamah) atas agama, jauh dari yang diharamkan, maksiat, sifat aniaya, karena firman Allah سبحانه و تعالى,
“Dan Kami turunkan dari al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zhalim selain kerugian.” (Al-Isra’ :82).
Dan firmanNya,

“Katakanlah, ‘Al-Qur’an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang al-Qur’an itu suatu kegelapan bagi mereka.” (Fushshilat :44).
Biasanya tidak begitu berpengaruh terhadap ahli maksiat, meninggalkan kewajiban, takabbur, sombong, melakukan isbal (menjulurkan pakaian hingga menutupi mata kaki, pent-), mencukur jenggot, ketinggalan shalat dan menundanya, melalaikan ibadah dan seumpama yang demikian itu.
Syarat keempat: Orang yang sakit meyakini bahwa al-Qur’an adalah penawar, rahmat, dan obat yang berguna. Apabila ia ragu-ragu, maka hal itu tidak ada gunanya. Misalnya ia berkata,
“Cobalah ruqyah.Jika bermanfaat, alhamdulillah dan jika tidak bermanfaat juga tidak apa-apa.”
Tetapi ia harus yakin dengan mantap bahwa ayat-ayat tersebut benar-benar bermanfaat dan sesungguhnya ayat-ayat itulah yang merupakan penawar yang sebenarnya, sebagaimana yang dikabarkan oleh Allah. 
Maka, apabila syarat-syarat ini telah terpenuhi, niscaya bermanfaat dengan izin Allah. 
📚Rujukan:

Fatwa Syaikh Abdullah al-Jibrin yang beliau tanda tangani.

Disalin dari buku Fatwa-Fatwa

Sihir Makanan Minuman

Penulis: Ali Murthoda as Sayid

Penyunting: Baskoro Tri Atmojo (0811272243)

Owner klinik YASYFIK

Qur’anic Healing Semarang

Materi atau bahan jahat dan ramuan tambahan yang bernajis dan dahak-dahak yang jahat yang digunakan untuk sihir itu melekat kuat pada dinding-dinding perut dan berinteraksi dengan unsur-unsur tubuh dan dapat mengubah serta merusak. karakteristiknya, sehingga bila unsurunsur yang tercemar itu menyebar ke seluruh tubuh, maka akan menambah keras tingkah laku setan yang mengganggu mengakibatkan bahaya besar dalam tubuh manusia. 
Imam Ibnul Qayyim mengatakan bahwa Allah swt. mungkin menjadikan untuk ruh-ruh itu tingkah laku dalam tubuh bani Adam (anak cucu Adam) ketika terjadi wabah/ epidemi, dan kerusakan udara/ polusi, sebagaimana menjadikan baginya tingkah laku ketika bahan/ materi yang buruk mendominasi yang menyebabkan kondisi buruk pada jiwa manusia, terutama ketika terjadi luapan darah, empedu hitam, dan luapan mani/ sperma. Maka ruh-ruh jahat dapat melakukan pe-ngaruhnya pada orang yang sedang mengalami gejala-gejala luapan seperti itu yang tidak dapat dilakukan oleh selain dia, selama tidak ada pendorong/stimulan yang lebih kuat daripada sebab-sebab itu, seperti zikir, doa, permohonan, tadharru’, sedekah, dan membaca Al-Qur’an.
*Gejala-Gejala perut yang Kena Sihir*
1. Rasa sakit di perut dan sering mual ingin muntah, mungkin timbul ketika dibacakan ruqyah dengan ayat-ayat Al-Qur‘an. 
2. Badan menjadi semakin kurus, gangguan jiwa/psychopathy, suka menyendiri dan tidak ada nafsu makan. 
3. Mulut berbau busuk, ketika atau setelah dibacakan ruqyah, atau ketika tidak sadar disebabkan oleh jin. 
*Cara Mengobatinya:*
Pertama: Menghilangkan rasa khawatir dan cemas yang mengganggu jiwa ‘ 
Bagi pasien karena sihir pertama-tama harus mengarahkan permohonannya kepada Allah azza wa jalla, bukan kepada yang lain, karena hanya Allah yang akan memenuhi permohonannya dan mengabulkan permintaannya, baik sekarang maupun nanti. Jadi dia tidak harus bosan dan hendaklah terus memohon pertolongan kepada Allah ta’ala dan kembali kepadanya dengan memanjatkan doa kepadanya sebagaimana seorang yang dalam keadaan darurat yang tertimpa musibah yang hanya dapat mengharapkan pertolongan dari Allah semata, mudah-mudahan Allah membukakan dan menghilangkan musibah yang dideritanya. 
Kedua: Menghilangkan ramuan sihir yang jahat itu dari dalam perutnya.
Sihir yang berupa materi/ bahan yang dapat dimakan atau diminum itu tidak sunyi dari bahan-bahan campuran yang bernajis, Seperti nanah, cairan kuning, darah, atau dahak. 
Campuran-campuran atau humor seperti itu dapat diobati dengan bahan-bahan anti masing-masing yang dapat mencairkannya, yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan alami/ herbal. 
Adapun ludah jahat penyihir, ritual kemusyrikan, dan rajah (tulisantulisan yang tidak jelas) yang dibuat oleh penyihir itu, dapat ditolak/ dibatalkan dengan ayat-ayat Al-Qur’an anti sihir, ayat al-kursi dan surah-surah mu’awidzat sebagaimana diterangkan di atas.
———————————–
📚 Al Mu’aaliju bil Qur’an baina sihri al kihani wa masul jinni

✍ Ali Murthada As Sayid

📮 Abu Azka

Pensucian Jiwa

Penulis: Ahyar al Banjari (Ruqyah Syar’iyyah Kaltim)
Penyunting: Baskoro Tri Atmojo (0811272243)

Owner Klinik YASYFIK

Qur’anic Healing Semarang

          *Tahapan Tazkiyyatun Nafs*

     *===========================*

Tazkiyyatun nafs (penyucian jiwa) adalah bagian yang sangat penting dalam ruqyah syar’iyyah, bukan hanya dalam ruqyah, tapi dalam Islam itu sendiri.

Betapa pentingnya Tazkiyyatun nafs ini, sampai-sampai Allah bersumpah dengan 11 hal untuk menegaskan pentungnya 1 hal, yaitu tazkiyyatun nafs. Firman Allah dalam QS Asy-Syams: 1-10:

_“Demi matahari dan cahayanya di pagi hari, dan bulan apabila mengiringinya, dan siang apabila menampakkannya, dan malam apabila menutupinya, dan langit serta pembinaannya, dan bumi serta penghamparannya, dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya).k Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (potensi) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.”_
Tazkiyyatun nafs, berasal dari kata tazkiyyah yang artinya pensucian dan nafs yang artinya jiwa. Jadi tazkiyyatun nafs adalah pensucian jiwa dari kotoran yang mengotorinya, sementara ruqyah adalah obat dari penyakit yang menyakitinya.
Namun bagi sesiapapun yang ingin sembuh dengan Al Qur’an atau mendapatkan manfaat berupa kesembuhan dan rahmat dari Al Qur’an, ia harus membersihkan dirinya terutama dari kezoliman. Sebagaimna firman Allah, dalam QS Al Isro:82,

_”Memperjalankan di waktu malam (Al-‘Isrā’):82 – Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.”_
Karena itu, sangat penting bagi kita memahami tahapan tazkiyyatun nafs ini.
🍃 *Tahap Mensucikan Jiwa*🍃
1⃣ *_At-Tathahharu_*

2⃣ *_At-Takhaluq_*

3⃣ *_Al-Iqtida’_*
1⃣. *_At-Tathahharu_*

Artinya: Mengangkat dan membersihkan jiwa dari segala penyakitnya.
Pembersihan diri ini diawali dengan taubat. Taubat yaitu kembali pada pangkuan dan pelukan Allah, meninggalkan segala dosa dan maksiat serta berusaha untuk tidak melakukannya lagi. Dan kemudian memulai hari-hari anda dengan indah yang dihiasi dengan keimanan dan keta’atan. Diri anda akan terasa ringan dan “plong” apabila anda berhasil mengangkat penyakit-penyakit hati atau penyakit jiwa/batin.
*_Apa saja penyakit jiwa?_*
🍃 *Kufur, Nifaq*

Yaitu ingkar kepada Allah. Bila seseorang ditimpa bencana dan ancaman kematian, maka ia akan memohon kepada Allah dalam segala posisi saking takutnya, tetapi setelah bencana itu diangkat oleh Allah, ia lupa bahwa dengan kekuasaan Allahlah hal itu terjadi. Firman Allah:

_“Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalan yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.” (QS 10:12)_
🍃 *Syirik & Riya’.*

Syirik : menyekutukan Allah dengan selain Allah.

Riya’: syirik kecil, karena adanya pada diri manusia itu sendiri.
Perumpamaan Rasul SAW : “Riya’ itu bagaikan semut hitam, di atas batu hitam, di dalam hutan belantara yang gelap pada waktu malam hari.” Riya’ menyebabkan seluruh amal yang kita kerjakan karena Riya’ akan ditolak oleh Allah. Ingat salah satu doa yang diajarkan Rasulullah yang termuat dalam Al-Ma’tsurat:“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari menyekutukan-Mu terhadap apa-apa yang aku ketahui. Dan ampunilah aku terhadap apa-apa yang tidak aku ketahui.”
🍃 *Hubbud dunya, atau cinta dunia(wahn).*

Firman Allah:

_”Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan pada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas dan perak, kuda pilihan, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS 3: 14)._
🍃 *Hasad (kedengkian)*

Orang yang hasad tidak senang bila orang lain mendapatkan rezeki, nikmat, dll dari Allah. Rasulullah menasehati kita, _“Jauhi sifat hasad, karena tanpa terasa kebaikan amal kita habis seperti api menghabiskan sepotong kayu.”_
Ingat kisah seorang sahabat miskin (seorang buruh panggul) yang dikatakan Rasul Shalallahu’alaihi wa Salam sebagai ahli syurga padahal ketika diselidiki oleh seorang sahabat lain amalan lainnya biasa saja? Ternyata rahasianya adalah bahwa tiap malam ia berdoa agar terhindar dari sifat hasad dan mendoakan orang lain yang berniat atau telah melakukan kezaliman atas dirinya untuk diampuni oleh Allah.
🍃 *Ujub, yaitu kekaguman seseorang terhadap dirinya sendiri.*

Kekaguman itu bisa terhadapkekaguman fisiknya (narsisme), ilmu pengetahuan yang dimiliki, dan yang paling bahaya adalah terhadap amal perbuatannya sendiri. Yang disebut terakhir Allah menggambarkan dalam surat 49:17 bahwa orang yang ujub merasa telah memberikan ni’mat (rezeki, sedekah) kepada orang lain dan merasa bangga disebut sebagai yang menyedekahi. Dengan kata lain ia melakukan amal perbuatannya karena ingin dilihat orang lain. Silakan dicek pula surat 7: 44 (bacaan para penghuni surga ketika masuk surga).
🍃 *Takabbur, atau sombong*

Awal dari takabbur ini adalah sifat ujub. Bermula kagum pada diri sendiri kemudian ia merendahkan orang lain. Cukup banyak ayat yang menerangkan sifat takabbur ini. Lihat surat An-Nahl (16) : 22 – 25. Cara untuk menghilangkan sifat ini adalah banyak berdzikir (kagum pada Allah).
🍃 *Ittiba’ul Hawa, atau selalu mengikuti hawa nafsu*

Orang yang mengikuti hawa nafsu tidak mau dibatasi. Allah mengijinkan disalurkannya nafsu, tetapi semua ada batasnya. Oleh karena itu fungsi kajian Tazkiyatun Nafs ini adalah supaya nafsu tersalurkan sesuai porsinya.
Dan masih banyak lagi penyakit-penyakit hati yang nampak maupun tersirat dalam jiwa dan batih manusia, yang mengakar dalam hati insan. 
2⃣. *_At-Takhalluq_*

Yaitu memasukkan/menghiasi ke dalam jiwa itu segala sesuatu yang selayaknya berada di dalam jiwa. Ya, setelah jiwa dibersihkan dan disucikan dengan berbagai cara dengan usaha (juhud) dan sungguh-sungguh (ijtihad) dan latihan (riyadhah) baik dengan taubat, muhasabah, dan sebagainya. Kini, jiwa yang sudah mulai bersih dari noda penyakit hati/jiwa/batin itu dihiasi dengan sesuatu yang selayaknya ada di dalam jiwa, istilahnya kembali pada fitrah manusia dan selayaknya manusia dengan akhlaq-akhlaq baik (akhlaqul karimah) yang berhubungan dengan jiwa atau hati Baik itu husnudzhan, sabar, tawadhu'(rendah hati), jujur, amanah, tawakkal, sabar, tawadhu’, tadharru’, qana’ah, iffah, dan lain-lain sebagainya.
3⃣. *_Al-Iqtida’_*

Yaitu meneladani perilaku yang bersumber dari nama-nama Allah (Asma’ul Husna) yang perilaku Rasul. Allah S.W.T mempunyai 99 nama (asmaul-husna), dari nama-nama yang baik itu dapat menjadi media kita untuk sadar atau was-was, atau bisa juga disebut media menambah iman kita. Diantaranya nama Allah itu yaitu Maha Adil, ya dengan nama ini kita tahu Allah itu maha adil, jadi apapun yang menimpa kita itu adalah adilnya Allah walau akal kita tidak sanggung melihat hikmahnya. Dengan ini kita akan terjauhi dari sifat Dzhan , yaitu berburuk sangka kepada Allah.
Kemudian menjadikan sifat-sifat pribadi yang karimah (akhlaqul karimah)-nya rasul pada kepribadian jiwa kita. Dengan mengamalkan sunnah-sunnah beliau dan menjauhi apa yang dijauhi oleh beliau.
Jalan Membersihkan Jiwa:

📌Shalat

📌Zakat, infaq

📌Puasa

📌Haji

📌Tilawah Al-Qur’an

📌Dzikir

📌Tafakkur

📌Mengingat Mati dan Pendek Angan-angan

📌Muraqabah, Muhasabah, Mujahadah dan Mu’aqabah

📌Amar Ma’ruf Nahi Mungkar dan Jihad

📌Pelayanan dan Tawadhu’ (merendahkan hati)

📌Mengetahui pintu-pintu masuk syetan ke dalam jiwa dan menutup jalan-jalannya.

📌Mengetahui berbagai penyakit hati dan kesehatannya berikut cara melepaskannya.
Refrensi:

📚 Kitab Tazkiyyatun nafs

🖋 Akhyar al Banjary

Di Grup Ruqyah Syar’iyyah Kaltim

Ruqyah Anak Mogok Sekolah

siswa smp yasyfikLayanan Home Care Ruqyah dari Yasyfik mengunjungi rumah Bp. Abdurrahman di kawasan Pucang Gading Semarang. Malam hari selepas shalat isya kami memulai dengan berdialog tentang permasalahan yang sedang dihadapi keluarga Abdurrahman. Beliau menceritakan bahwa putri semata wayangnya sudah 40 hari mogok sekolah SMP. Kisahnya berawal karena kekecewaan terhadap sikap Guru yang selalu menyalahkan putrinya, mengoreksi kesalahan di depan kelas, sehingga membuat anaknya minder dan ngambek. Setiap ada kesalahan selalu dijelek jelekkan di depan kelas. Sikap seperti ini memunculkan kekecewaan yang mendalam menjadi penyakit hati.

Sesaat tim menilai ada sesuatu yang janggal selama interaksi antara kedua orang tua kepada anak selama proses dialog. Sikap orang tua yang selalu superior tidak mau mengalah kepada anak sangat jelas dipertontonkan di depan orang lain. Perilaku seperti ini jika berulang setiap hari akan menyebabkan mental down bagi anak, sehingga anak tumbuh menjadi pribadi yang minder dan lemah. Secara khusus cekcok antara anggota rumah tangga adalah ciri ciri umum gangguan syaithan di rumah, sehingga suasana rumah tidak tenang dan selalu panas. Gangguan ini akan berimbas kepada penurunan kualitas hidup, perpecahan keluarga, dan penurunan prestasi di sekolah atau tempat kerja.

Terapi ruqyah syar’iyyah dimulai dengan diawali penjelasan singkat tentang ruqyah, bahwa aplikasi ruqyah tidak hanya untuk mengatasi kasus gangguan jin saja, melainkan juga untuk meringankan beban emosi dan menyembuhkan penyakit penyakit hati. Tahap awal keluarga Abdurrahman dibimbing untuk tazkiyatun nafs serta memohon kepada Allah Jalla wa A’la agar dimudahkan solusi atas permasalahan anak semata wayangnya, dibersihkan emosi emosi dan kenangan negatif dalam hati dan ditumbuhkan semangat untuk sekolah lagi.

Sekiranya berjalan 10 menit tazkiyatun nafs berjalan khusyu’. Tahap selanjutnya memperdengarkan ayat ayat ruqyah dari al Quran selama 20 menit. Pembacaan secar tartil dan khusyuk menambah suasana semakin nyaman. Kami bangun fokus keluarga untuk memanfaatkan keberkahan al Quran sebagai syifa penawar bagi penyakit hati dan penyakit lambung dan pusing yang sering kambuh. Setelah selesai masing masing anggota keluarga menyampaiakn bahwa muncul sensasi sensasi aneh dari dalam tubuhnya. Ibu merasakan telapak tangannya bergetar, Bapak merasakan ada sesuatu yang seolah olah ingin keluar dari dalam tubuh, dan Anak merasakan perut mual dan pusing.

Setelah mengamati respon tubuh, maka kami mengajarkan teknik Baca Tiup Usap, yaitu membacakan ayat ruqyah kemudian ditiupkan ke telapak tangan lalu mengusapkan telapak tangan di bagian perut, dada, kepala dan sekujur tubuhnya. Kontan seketika semuanya merasakan mual dan muntah. Reaksi paling hebat ada pada Abdurrahmah, hampir saja kesadarannya diambil alih oleh jin yang selam ini bersembunyi di dalam tubuh. Anak dan Istrinya hanya muntah ringan.

Abdurrahman bercerita bahwa selama ini merasakan ada khodam almarhum kakeknya pendekar Warok yang mengikutinya. Kami jelaskan bahwa semacam itu adalah contoh kasus Jin Keturunan. Beliau juga pernah mengamalkan lelaku kejawen yaitu aneka puasa non sunnah untuk kemampuan tertentu. Kami tuntun beliau untuk bermunajat kepada Allah dengan ikrar pemutus hubungan. Kemudian ruqyah kami ulangi sekali lagi, hingga muntah beberapa kali dan Abdurrahman merasa cukup.

Alhamdulillah pertolongan Allah sangat dekat bagi mereka yang ingin bertaubat dan berhijrah. Sebagai penutup kami berikan konseling rumah tangga bagaimana Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan adab adab bermuamalah dalam keluarga dan bermasyarakat. Sebagai kesimpulannya Kedua orang tua berkomitmen untuk lebih meluangkan waktu dan memperhatikan anaknya, kemudian bersama sama untuk saling memahami dan lemah lembut. Semangat ananda kembali muncul untuk masuk sekolah dan mengikuti ujian, didampingi konsultasi kepada psikolog anak. Allahu Akbar.

=========================================================================

Jika Anda mengalami permasalahan yang sama atau lainnya, kami tim Yasyfik siap melayani. InsyaAllah.

CP Yasfik: 08122.989.4430